Senin, 22 Oktober 2012

SERIAL TRILOGI KEBANGKITAN JIHAD DI INDONESIA

MOQODDIMAH

Segala puji hanya bagi Alloh yang telah menurunkan syari’at jihad, sholawat dan salam semoga tercurahkan selalu kepada Rasulullah Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya sekalian.
Firman ALLOH Ta’ala :
“ mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau!”.
“orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.”. ( An Nisaa 75-76)
“ Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat Para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar kekuatan dan Amat keras siksaan(Nya).”(An Nisaa 84 )
Ikhwah fillah….ayat-ayat di atas adalah ayat-ayat yang sampai hari ini menjadi penyemangat kami dalam melalui hari-hari yang sulit dalam kancah jihad di negri bernama Indonesia ini. Banyaknya ikhwan kami yang diuji dengan tertawan oleh thoghut, sempitnya ruang gerak, kurangnya harta dan sumber daya, tangis anak istri kami dalam kesabaran mereka, dan semakin jauhnya ummat dari jihad dan mujahidin tidak membuat kami berhenti melangkah.
Alhamdulillah bi nashrillah kami masih bisa eksis meski belum ada lagi amaliyah yang berarti yang bisa kami lakukan untuk menyalakan kembali harapan ummat. Di tengah kesempitan dan beratnya ujian yang menimpa kami, kami melihat secercah harapan bahwa masa depan jihad di negri ini insya Alloh cerah jika kita semua bisa mengambil pelajaran dari kegagalan-kegagalan di masa lalu dan tetap terus berupaya memerangi musuh. Karena dalam upaya memerangi musuh kita akan menemukan kelemahan musuh dan strategi mengalahkan mereka.
Atas dasar itulah, kami mencoba untuk ikut andil dalam membangkitkan kembali semangat ummat (melalui sedikit tulisan kami ini) untuk terus berperang melawan tirani thoghut khususnya di negri ini karena telah banyk darah mujahidin dan kaum muslimin yang telah mereka tumpahkan demi kepentingan kekuasaan dan syahwat duniawi mereka.
Tulisan ini akan terdiri dari tiga bagian yaitu :
Bagian Pertama : Pelajaran dari masa lalu ( sebuah renungan )
Bagian kedua : Menghadapi makar Thoghut
Bagian ketiga : Strategi Perlawanan
Mengapa harus melalui tulisan dan mengapa harus segera disampaikan ke ummat ? Karena beberapa alasan berikut :
1. Kami melihat perkembangan aktivitas di forum-forum jihad, grup-grup faccebook, maupun aktivis-aktivis bloger sudah sedemikian pesatnya, sehingga tulisan semacam ini akan cepat tersebar tanpa wujud di dunia nyata sehingga kami pun insya Alloh tetap terjaga amniyah kami.
2. Kami tidak tahu kapan umur kami di dunia ini akan berakhir, boleh jadi kami belum sampai merealisasikan ide-ide amaliyah kami namun ALLOH telah memanggil kami, maka kami berkewajiban untuk menyambungkan ide dan pelajaran yang kami peroleh kepada ummat agar jikalau kami meninggal dunia sewaktu-waktu, apa yang telah kami peroleh bisa dimanfaatkan oleh generasi penerus jihad di negri ini.
Apa yang akan kami uraikan dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengalaman dari proyek-proyek amaliyah jihad yang telah terjadi di negri ini sejak Ambon, Poso, Bom Bali 1 sampai aksi Ightiyalat di Bima dan bom Solo baru-baru ini, yang mana beberapa di antaranya kami terlibat di dalamnya dan sebagian yang lainnya kami ikuti perkembangannya melalui wawancara dengan tokoh-tokoh yang terlibat baik yang masih bebas maupun yang sedang dalam tawanan thoghut, dan sebagian yang lainnya lagi kami analisis berdasarkan pemberitaan di media.
Sengaja dipilih kata “kami” untuk menyebut kata ganti orang pertama dalam tulisan ini, karena ini memang bukan hasil yang diperoleh seseorang tapi oleh sekumpulan orang. Juga untuk menunjukkan bahwa masih ada sekelompok kecil dari ummat ini yang masih eksis di kancah jihad di negri ini.
Dalam tulisan ini kami juga tidak banyak menyertakan dalil, karena yang akan diuraikan ini lebih kepada pembahasan persoalan teknis dan strategi bukan landasan amal, karena insya Alloh kita telah sama-sama faham akan faridhoh jihad pada hari ini.
Demikian muqaddimah yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan dan semoga Alloh berkenan menerima amal kecil ini sebagai amal shalih di sisi-Nya. Allohumm Amiin… dan jangan lupakan kami dalam doa-doa antum yang shalih….Wallohul Musta’an wa yahdiy ilaa aqwaamith thariq..!!!
Bumi Hijrah, Muharram 1433 H.
Al Faqiir ilaa ‘afwi Rabbihi
Abu Jaisy al Ghareeb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar